My Facebook

not shown

Minggu, 27 Maret 2011

Keputusan di Titik U-Turn

Ketika sebuah Be-eM-We melaju kencang di sebuah jalan bebas hambatan yang cukup ramai, kira-kira apa yang akan terjadi apabila Be-eM-We tersebut menikung U-turn? B.M.W. tersebut bisa menyebabkan kecelakaan, sanksi tilang dan denda, tabrakan beruntun, kematian...atau mungkin malah tidak ketahuan dan lolos. Seperti misalnya yang pertama ini, cukup diam-diam minggir dan kemudian menikung ketika jalan sedang sepi. Jelas mobil ini ga ada yang ngeliat makanya selamat alias ga ketahuan. Binal!


Lalu bagaimana dengan kasus yang kedua ini, jalan malam yang sepi dan ga ada yang liat, tapi hampir ketangkap sama polisi pas lagi U-turn. Palingan denda dan kena sanksi. Mindless!



Lalu apa worst case untuk sebuah U-turn. Nah, coba pertimbangkan kasus yang ketiga ini, sebuah kasus extreme yang merupakan hasil rekayasa aja. Di suatu titik tikungan U-turn dalam balapan mobil ada banyak penonton yang berdesak-desakan menyoraki dan memberi semangat. Mereka menganggap ini pertunjukan yang bagus dan kata-kata dukungan mereka tidak henti-hentinya diteriakkan. Banyak diantaranya  dengan kaki kotor dan badan basah oleh peluh bersinggungan dan memegang tali biru pembatas. Ya, mereka rela berkotor-kotor demi kegembiraan. Perempuan-perempuan pesorak dan polisi pun tampak di beberapa titik menjaga tali biru tersebut agar tidak diterabas. Satu mobil, dua mobil, dan yang ketiga...loh kok yang datang sebuah bus berisi penuh penumpang dengan kecepatan tinggi. Tuh bus melakukan U-turn dengan tiba-tiba...ciit gubrak. Kebayangkan apa yang terjadi, bukan hanya busnya yang kecelakaan, tapi para penonton juga kesapu oleh badan bus. Tapi, gimana bus bisa nyasar ke arena balap mobil? Hmmm, mungkin aja terjadi kayak di adegan film Speed-nya Keanu Reeves (mas nunu), bus-nya menerima ancaman semacam bom waktu dan supirnya ga bisa menurunkan kecepatan busnya. Wicked!


Jadi, ini contoh supir-supir U-turn, dua yang tidak keliatan dan yang ketiga yang hasil rekayasa diketahui oleh banyak orang dan akan menyapu banyak orang. Dan ternyata masih banyak sopir-sopir U-turn lainnya kalau kita liat di jalanan, kalau tidak dicegah, mereka akan seperti pembawa pesan kematian.

Titik U-turn adalah titik dimana sebuah keputusan diambil untuk berbalik arah dari perencanaan semula. Melepas sebuah tanggung jawab, mengorbankan sesuatu, kehilangan dan terlepas menuju arah sebaliknya. Pembalikan arah akan membawa ketitik awal, ketitik mula, ketitik nol, ketitik seperti tidak pernah terjadi apa-apa sebelumnya, ketika tidak pernah ada rencana, tidak ada catatan, tidak ada sejarah, ketitik ketika ada yang terlupakan dan dilupakan. Pembalikan arah artinya ada yang dialphakan. Pada akhirnya, semua rencana buyar, usaha akan sia-sia, hasil akan hilang, tujuan hanya sebuah kenangan. Tercerai. Tergantikan.

Ini semua harga untuk mendapat sebuah tiket, tiket transportasi untuk kabur dari sebuah kejadian menyeramkan dan menyedihkan. (o) Sebuah tiket travel yang akan memastikan sebuah itinerary yang sudah dirancang khusus oleh si pemilik travel. Tiket yang expensive yang terkadang memakai mata uang asing seperti Euro. Hanya sedikit orang bisa ikut travel tersebut. Tapi, sedikit orang yang sudi membayar dengan harga yang sudah ditentukan, sudah cukup untuk memastikan jadi atau tidaknya sebuah perjalanan.
Ah, tiket travel yang mahal hanya diperuntukkan bagi orang malas yang ingin sesuatu yang pasti, pasti berangkat dan pasti pulang. Orang-orang yang katanya menghargai waktu sehingga harus pulang tepat pada waktunya. Harga mobil ini juga expensive, tapi kalau didapat dari santa pada waktu Xmas eve mau ga?





0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites Gmail More