Ketika dalam masa penyembuhan, gue belajar gerakan-gerakan dan pernapasan Yoga. Karena sakit gue berhubungan dengan aliran pembuluh limfatik, maka Yoga dapat sangat membantu. Dari yang gue tauk, pembuluh darah limfatik mengalir berdasarkan ritme dan tekanan yang pelan dan dengan arahan tertentu. Gerakan-gerakan Yoga yang mengalir pelan memang ditujukan untuk membersihkan (flushing) titik-titik kelenjar yang banyak terdapat di sistem pembuluh darah limfatik. Yoga memang berfungsi untuk membantu tubuh mengeluarkan racun-racun yang ada didalam tubuh dimana tempat racun-racun tersebut adalah di pembuluh limfatik. Yoga adalah solusi yang murah ketimbang gue melakukan pijatan limfatik yang harus dilakukan oleh tenaga profesional di RS (mahal loh biayanya, satu paket ratusan ribu rupiah). Gue jadi inget kalau masih punya sisa paketnya untuk kunjungan beberapa kali lagi...tapi udah kelamaan sih, lewat pertengahan tahun 2008, udah angus kali. (Yang harus diingatkan, pijatan limfatik tidak boleh dilakukan ketika ada infeksi, soalnya infeksinya bisa menjalar kemana-kemana).
Yoga untuk kesehatan memang dapat bermanfaat, tapi harus diingatkan bahwa Yoga merupakan philosofi dari India, dimana mayoritasnya beragama Hindu dan Budha, yang bertujuan membangkitkan tingkat kesempurnaan spiritualisme. Tidak heran kalau National Fatwa Council di Malaysia mengeluarkan fatwa haram melakukan Yoga karena memang Yoga mempraktekkan ajaran agama lain.
Kalau saya sendiri sebenarnya sudah tidak pernah Yoga lagi, tapi menurut pendapat pribadi saya, pelatihan Yoga secara fisik (bukan mental dan spiritual) memang baik untuk dilakukan karena keteraturan gerakan yang pelan tersebut tidak kita dapatkan pada gerakan senam-senam biasa. Mungkin pada titik tertentu dimana Yoga sudah mengarah pada pembentukan dan perubahan mental dan spiritual, kita harus berhenti. Makanya penting untuk mempelajari Yoga dan filosofinya sebelum kita menerapkannya, agar kita mengetahui dititik mana kita harus berhenti. Ingat bahwa Yoga tidak hanya membersihkan titik-titik limfatik, tapi secara philosofi juga membersihkan titik-titik chakra yang ada di tubuh kita, bahkan lebih jauh lagi menghilangkan sifat keduniaan yang sebenarnya sudah secara harfiah melekat di diri setiap manusia. Suka nonton Avatar, The Legend of Aang kan? Ketika Aang hendak naik menuju ke dunia Avatar, maka dia harus membersihkan dan melepaskan semua beban duniawi, baik itu kesalahan, kekhilafan ataupun perasaan dan hubungan yang terjalin di dunia. Seperti sampah yang menyumbat dan harus segera dibuang. Aang nampaknya susah sekali melepaskan Katara sehingga ga bisa naik keatas, menggantung dan memacetkan jalan, tidak bisa melanjutkan pembersihan kesalahan-kealahan yang terjadi pada simpul chakra berikutnya, padahal semuanya harus bersih. The show just can't go on.
Jadi, coba pikirkan bagaimana pembersihan chakra ini dilakukan, yaitu dengan melepaskan atau menghilangkan setiap kesalahan dan masalah yang dibuat di setiap simpul chakra. Hal tersebut sangatlah berbeda dengan agama samawi, dimana kita hanya bisa terlepas dengan hal duniawi setelah kita mati, dan kepastian mengenai pertimbangan semua kesalahan-kesalahan kita didunia hanya didapat pada saat hisab nanti. We just can't simply ignore each other and lightly ascending. Menghilangkan yang duniawi sama saja menghilangkan agama samawi yang merupakan aturan dalam menjalani hal yang duniami.
Bahkan kekuatan fisik yang kita dapat dari berlatih Yoga juga sebenarnya kalau kemudian dirasa sudah tidak wajar maka harus distop. Sebagai manusia kita tentu tidak mau menyalahi fitrah kita, dimana kita tiba-tiba bisa menjadi manusia luar biasa alias SUPER.
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.