My Facebook

not shown

Kamis, 07 Juni 2012

Mengenai Penyesatan (Bag. 1)


Apa yang terjadi ketika ada aliran sesat yang menyusupi masyarakat? Tentunya masyarakat akan resah karena mereka takut aliran sesat tersebut akan mempengaruhi orang-orang disekitarnya dan menimbulkan tindakan-tindakan yang dapat menyesatkan dan membahayakan masyarakat tersebut. Di Indonesia beberapa aliran sesat dapat ditindak sebelum mengarah kehal-hal yang membahayakan, tapi, mengingat sekarang era globalisasi dengan sisi positif dan negatifnya, maka ada baiknya untuk melihat salah satu sisi negatif globalisasi yaitu berkembangnya aliran yang bertujuan menyesatkan orang. Beberapa aliran sesat pernah menggemparkan dunia karena berakhir tragis, sementara aliran yang lainnya dianggap sesat oleh sebagian masyarakat dan sedang berkembang dewasa ini. Berikut empat pemimpin aliran sesat yang berakhir tragis:

1.  Shoko Asahara (Aum Shinrikyo / Supreme Truth)

Pada tahun 1995, Shoko Asahara memanipulasi pengikut sekte Aum Shinrikyo untuk melakukan aksi keji di sebuah kereta bawah tanah di Jepang. Gas sarin dilepaskan di udara yang bertujuan untuk membunuh orang-orang yang hendak melakukan aktivitasnya. Belasan meninggal dunia karena menghirup gas beracun tersebut dan melukai ribuan lainnya. Asahara yang narsis dan memiliki ego yang besar, semenjak kecil sudah terbiasa memanipulasi dan mengintimidasi orang disekitarnya. Karena egonya yang besar, Asahara merasa memiliki hubungan langsung dengan Tuhannya. Diapun mendirikan sekte yang percaya kiamat segera datang sesuai dengan ramalan tokoh yang telah menginspirasinya, Nostradamus. Asahara mempunyai misi untuk mengalihkan dosa seluruh dunia ketangannya, dia mengaku bisa memindahkan energi spiritual ke para pengikutnya dan dia melakukan ritual untuk menghilangkan dosa dan karma jelek dari para pengikutnya.

Hidup sebagai orang cacat, karena matanya buta sebagian, Asahara mempunyai obsesi yang tinggi. Walaupun dia gagal masuk ke universitas top di Jepang, tapi dia berhasil mempengaruhi para akademisi dari universitas-universitas ternama di Jepang untuk mengikuti gaya hidupnya. Banyak buku-buku keagamaan yang dikeluarkannya. Tercatat banyak dokter, pengacara dan ilmuwan yang jadi pengikut Aum. Beberapa ilmuwan pengikutnya bahkan membangun fasilitas senjata pemusnah masal demi tercapainya tujuan organisasi ini. Ya, Aum Shinrikyo mempunyai beberapa fasilitas yang dibangun untuk mencapai tujuannya. Bahkan mereka berniat melakukan makar terhadap pemerintahan Jepang dan mempersiapkan senjata, baik itu senjata militer maupun kimia, dengan membangun kerjasama antar pengikutnya di beberapa negara.

Terobsesi dengan armageddon didalam meditasi yang dia lakukan, ahli akupunktur dan yoga tersebut mendapat wangsit bahwa keselamatan akan dia dapatkan di sebuah dunia baru, hanya ketika dunia yang sekarang ini dihancurkan. "Rencana Aum Salvation" termasuk didalamnya penyembuhan penyakit dengan teknik Yoga, mewujudkan tujuan hidup dengan meningkatkan intelegensia dan berpikir positip, dan memfokuskan diri pada apa yang dianggap penting dalam kehidupan lewat peningkatan spiritual. Di puncak kejayannya dia berhasil mengumpulkan 5000 pengikut lewat video, iklan dan pamflet yang disebarkannya dimana pengikut ini harus membuktikan kesetiaannya dengan melakukan hal tertentu. Asahara bahkan mengikuti pencalonan menjadi anggota parlemen dengan kampanyenya yang khas seperti panggung hiburan yang pernah meramaikan Jepang. Aum pun mempunyai majalah (Vajrayana Sacca dan Enjoy Happiness) yang mengadopsi perilaku berbasis misi. Beberapa kasus pembunuhan tercatat mempunyai sangkut paut dengan aktivitas Aum. Di Jepang, Aum Shinrikyo (berubah nama menjadi Alif) berkembang menjadi agama kaum elit (karena banyaknya kalangan universitas yang menjadi pengikutnya, sehingga Aum menjadi bagian dari jaringan elit) dan sampai sekarang masih mempunyai pengikut walaupun Asahara sudah dipenjarakan. Pengikut aliran Aum sekarang masih ada dan mencakup berbagai belahan dunia. Bahkan Aum mempunyai beberapa fasilitas yang sampai sekarang masih digunakan.

Yang menjadi catatan gue adalah mengenai kunci kekuatan kharisma dari Asahara, yaitu bagaimana dia membuat para pengikutnya seperti terangkat dan menjadi ringan (seperti orang melayang diatas awan) melalui meditasi dan keikhlasan pengorbanan yang dilakukan pengikutnya. Asahara juga menggunakan obat-obatan yang bisa meningkatkan proses berpikir, membangkitkan semangat dan bisa mengakibatkan delusional, seperti LSD. Gue rasa banyak pengikutnya tidak mengetahui misi sesungguhnya yang dibawa oleh Asahara, banyak dari mereka hanya ingin mendapat pengalaman religius. Tapi disinilah letak masalahnya, Asahara memang ingin mengambil alih dosa dunia ketangannya, dan ini berarti kebanyakan pengikutnya merasa mengikuti perintah religius dan melakukan kebaikan, padahal mereka sedang dimanipulasi untuk membuat blue print pembantaian dengan mengikuti perintah dari Asahara. Ga heran kalau wikipedia mendaulat Aum menjadi organisasi teroris karena ada sebagian kecil pengikutnya yang dekat dengan Asahara memang terkait langsung dengan tindak dan perencanaan  fasilitas-fasilitas penghancur masal, tapi sebagian besar pengikut yang lainnya hanya melakukan hal-hal kecil yang menyokong tindak kejahatan tersebut walaupun tersamar sebagai kegiatan religius. Gue rasa Shoko ga akan terlalu peduli dengan agama yang dia bawa (Shoko menggunakan ajaran agama lain seperti Hindu, Budha dan Kristen dalam ajaran agamanya), dia hanya peduli pada fasilitas pemusnah masal yang dibangun untuk bisa mewujudkan impiannya akan Armageddon.

2.  Marshall Applewhite (Heaven's Gate)

Marshall Applewhite mendirikan dan memimpin Heaven's Gate, sebuah agama UFO yang berbasis di San Diego California. Ketika komet Hale Bopp pada tahun 1997 ada di posisi paling terangnya, 39 anggota kelompok melakukan ritual bunuh diri karena mereka percaya bisa menaiki piring terbang yang mengikuti komet tersebut. Kelompok yang terdiri dari orang-orang "geek" ini (mereka mendanai kelompok tersebut dengan menjadi web developer) mempercayai tindakan bunuh diri yang mereka lakukan hanya akan membuat mereka meninggalkan jasmani (yang dianggap sebagai kendaraan sementara) dan menuju ke level selanjutnya yang ditawarkan. Applewhite percaya mereka harus mengevakuasi planet yang sebentar lagi harus menjalani proses daur ulang alias diperbaharui.

Para pengikut kelompok ini melakukan hal-hal yang aneh seperti pembuktian bahwa mereka membenci dunia yang sekarang ini, mengubah nama asli mereka dengan tambahan "-ody", melepaskan karakteristik manusia mereka seperti keluarga, teman, gender, individualisme, pekerjaan, uang dan kepemilikan. Gaya hidup mereka sederhana dan berdasar pada sistem komunal dengan cara berpakaian yang khas karena kerapian mereka yang selalu mengancingi bagian atas kemeja mereka dan menggunakan topi aneh.

Pada bulan maret 1997, 39 orang pengikut Heavens Gate melakukan bunuh diri setelah melakukan "Do's Final Exit" dengan memakan phenobarbital yang dicampur dengan pudding atau saos apel dan vodka. Pihak berwajib menemukan mereka sudah menjadi mayat di sebuah rumah sewaan di kawasan elit San Diego, tergeletak di tempat tidur masing-masing dengan kepala dan leher tertutup kain persegi berwarna ungu. Setiap anggota ditemukan mengantongi uang lima dolar 75 sen dan memakai pakaian hitam-hitam dengan sepatu baru Nike dan juga gelang bertuliskan "Heaven's Gate Away Team."

Menurut pendapat gue, Applewhite memanfaatkan obsesi futuristik para pengikutnya dan mencampurkannya dengan keyakinan agama lain. Bahkan kelompok ini dikatakan sebagai sekte cyber karena menggunakan teknologi berbasis komunikasi menggunakan komputer.

3.  Jim Jones (People's Temple)

Seperti kebanyakan aliran-aliran lainnya, awalnya People's Temple terlihat mempunyai masa depan yang menjanjikan dengan membawa misi dan tujuan yang agung sehingga banyak orang dengan berbagai macam latar belakang tertarik untuk mendukung misi dari People's Temple (PT). Komunitas yang dibangun People's Temple menitikberatkan penciptaan solusi untuk masalah kemanusiaan, hak azasi dan kebebasan, dengan membangun semangat spiritual dan persaudaraan, dan menjunjung persamaan hak dari individunya, sehingga tercipta lingkungan yang selalu positif. Bagi pengikutnya, PT adalah kesempatan untuk membangun kehidupan ala surga, dimana segala sesuatu sudah tersedia yang dapat diolah dan dimanfaatkan untuk membangun hidup yang sejahtera. PT menciptakan sebuah lingkungan yang bisa selalu terjaga dan terurus oleh komunitas tersebut, dan sebagai gantinya, pengikutnya menghibahkan sebagian atau seluruh miliknya untuk PT, atau bekerja dan membagi hasilnya kepada misi dari PT. Jim Jones memimpin dan memotivasi pengikut PT dengan pandangan yang aktif progresif, mempercayai kekuatan keajaiban, mendorong pengikutnya untuk menolong sesama, sehingga tercipta kekuatan masa yang hiruk pikuk.

Menurut pendapat gue pribadi, kekuatan sebenarnya dari PT adalah ketika Jim Jones berhasil menciptakan kondisi sehingga masanya selalu merasa bahagia di setiap kesempatan. Kondisi yang membahagiakan ini akan selalu dikomunikasikan terus menerus melalui verbal maupun tindakan apabila ada keragu-raguan terhadap Jim Jones, terkadang dengan mengekspos kesembuhan orang dari penyakit, mengekspos orang-orang yang sudah ditolongnya, mengekspos pemberian donasi, menceritakan kondisi dirinya dan pengikutnya yang sukses, dsb (Riya istilah Islamnya). Ternyata belakangan ketahuan kalau penyembuhan yang dilakukan adalah sandiwara belaka. Pengikutnya mempunyai pemikiran yang dikontrol dengan melarang untuk tidak mengatakan apapun ke orang lain. Tidak heran kalau setiap pengikut bisa bersandiwara kepada pengikut lainnya, sehingga didalam sebuah keluarga pun bisa timbul ketidakpercayaan terhadap anggota keluarga yang lain, walaupun untuk para pengikutnya yang loyal hal tersebut sudah bukan hal yang perlu untuk dipikirkan. Untuk para pengikut yang loyal, mereka sudah tidak bisa memikirkan rasa keraguan selain menerima rasa bahagia akan impian yang diwujudkan oleh Jim dan juga terbius akan semangat tinggi yang terus menerus didengungkan oleh Jim.

Tes loyalty (kesetiaan) selalu dilakukan untuk mengingatkan pengikutnya akan komitmennya terhadap tujuan dari pergerakan, berkali-kali Jim Jones memerintahkan pengikutnya untuk melakukan hal-hal aneh yang menguji bakti dan sumbangsih dari pengikutnya. Permasalahan yang terjadi di ruang publik dikemukakan untuk membangkitkan perasaan terganggu sehingga muncul rasa insecure yang membuat para pengikutnya menginginkan salvation atas permasalahan tersebut (memicu aksi-reaksi untuk para pengikutnya). Dia terus menerus mengumandangkan ancaman dan paranoia pada sistem yang ada yang gagal memberikan impian-impian yang diinginkan pengikutnya. Kharisma Jim Jones gue rasa ada, karena ia hadir membawa impian tersebut, sehingga impian tersebut dapat hidup ditengah-tengah keputusasaan para pengikutnya, bahkan ia hadir dalam memberikan harapan untuk mengubah dunia. Jim membuat tempat perlindungan dimana segala sesuatu akan baik-baik saja, membangun sebuah sistem kecil yang terlihat sebagai solusi untuk para pengikutnya (hanya pengikutnya, sehingga para pengikutnya merasa mereka orang-orang yang terpilih dan beruntung).

Masalah mulai timbul ketika Jim Jones memandang jamaahnya seperti properti karena dia sudah merasa menjadi Tuhan dan bukan pemimpin lagi. Jim Jones mengatasnamakan Tuhan atas segala tindakan dan apa yang diterima pengikutnya. Di hari-hari terakhir, Jim melihat para pengikutnya adalah tersangka yang bisa kabur, setiap hari diadakan tes kesetiaan dan mengumandangkan misi dengan menggunakan loudspeaker, dan ini dilakukan dengan terus menjaga kondisi bahagia dari para pengikutnya. Bahkan 24 jam sebelum pembunuhan dilakukan, jemaah PT masih bernyanyi dan bergembira merayakan kedatangan senator Amerika yang berkunjung untuk mengecek apakah benar PT bermasalah seperti berita-berita miring yang sudah tersiar diluar. Sebagai seorang yang revolusioner, Jim Jones memandang kematian sebagai takdir yang bisa di tentukan sendiri dan dapat dilakukan untuk tujuan pribadinya. Dia melakukannya demi mencegah infiltrasi dari luar (pemerintah). Jim Jones memandang kematian para pengikutnya sebagai bunuh diri yang revolusioner (padahal jelas hal tersebut merupakan pembunuhan masal). Di hari dimana pembunuhan terjadi, pengikut PT hanya diberi pilihan mati dengan bedil karena ingin melawan atau mati bunuh diri dengan meminum Kool Aid yang berisi sianida. Para pengikut PT menginginkan kebebasan, tapi kebebasan tersebut ternyata diambil oleh Jim Jones sendiri. Sepertinya para pengikutnya menggantungkan hidup mereka kepada orang yang seharusnya mereka tidak andalkan.

Yang menjadi catatan gue dalam bahasan PT adalah cukup mengherankan ketika penganut aliran sesat tersebut tidak sadar bahwa mereka sudah diputarbalikarahkan ketika kehidupan mereka kemudian dipermudah. Jim Jones nampaknya seorang yang sangat progresif, dia mengira-ngira dan melakukan prediksi atas apa yang akan terjadi selanjutnya setelah suatu tindakan dilakukan, setelah menilainya sebagai sesuatu yang buruk atau baik. Dia juga sangat aktif sehingga memaksakan hal tersebut untuk terjadi sesegera mungkin dengan cara yang sangat dramatis. Jim juga sangat manipulatif sehingga menggiring para penganut aliran ini  melakukan tindakan-tindakan yang secara implisit mengarah pada tujuan yang implisit tersebut. Dia menarik kesimpulan bahwa para penganutnya sudah konfirm dengan apa yang menjadi tujuan implisit tersebut lewat tindakan-tindakan mereka. Jim delusional dan psikopat makanya dia bisa menarik kesimpulan tersebut. Ketika para pengikut PT menerima kemudahan yang disediakan oleh Jim, dia pun merasa kehidupan pengikutnya tersebut menjadi properti miliknya dan menganggap mereka akan setuju pula jika kehidupan tersebut suatu saat akan dia ambil. Kehidupan dia pandang sebagai properti yang easy come easy go. Makanya, Jim mengatakan bahwa yang dia lakukan terhadap jemaahnya adalah revolutionary suicide, hal tersebut mungkin karena penyebab bunuh diri masal tersebut adalah akibat atau implikasi dari tindakan para jemaahnya yang mengarah pada tujuan atau maksud tersirat yang Jim kesimpulkan sendiri, yaitu bunuh diri masal. Sebuah hal yang revolusioner memang dalam hal...bunuh diri. Masalahnya, banyak dari para penganut aliran sesat ini tidak sekompleks itu jalan berpikirnya sehingga mereka tidak tahu sebenarnya akan dibawa kemana. Gue rasa banyak dari penganut aliran sesat ini juga orang-orang yang progresif seperti Jim, hanya saja mereka tidak mengerti seberapa jauh dan cepat progres tersebut akan dijalankan. Jim yang manipulatif sudah mempersiapkan  para pengikutnya untuk pembunuhan masal tersebut dengan selalu mengasosiasikan perintah Jim adalah takdir dari Tuhan, pembunuhan yang akan dilakukan adalah kehendak dari Tuhan, atau rezeki yang diterima pengikutnya adalah karunia dari Tuhan. Dia terus menerus mengumandangkan pemakluman. Ketika Jim mulai mengatasnamakan Tuhan akan semua yang terjadi pada pengikutnya dan pengikutnya mengamini hal tersebut, Jim otomatis sudah merasa seperti didaulat menjadi Tuhan karena dialah perencananya.

Yang menjadi catatan gue juga adalah bagaimana Jim berhasil membangun sebuah sistem kecil yang aman dan tentram untuk para pengikutnya sementara itu dia juga mempersiapkan mekanisme untuk menghancurkannya. Sistem kecil tersebut tentu saja tidak bisa dikatakan sebagai solusi untuk memperbaiki sistem yang ada karena hanya menyentuh para pengikutnya saja. Seperti yang gue katakan sebelumnya bahwa kekuatan Jim yang terbesar adalah karena dia bisa mempertahankan kondisi bahagia dan memenuhi impian para pengikutnya. Perekrutan juga dilakukan dengan menjual impian tersebut dan dengan sistem kekeluargaan, sehingga memudahkan merekrut suatu kelompok atau komunitas tertentu, mulai dari kelompok terkecil seperti keluarga, komunitas warga, dst. PT berkembang karena kepercayaan mereka kepada Jim dan ikatan persaudaraan yang dibina oleh Jim.

4. Charles Manson (Manson Family)

Di akhir tahun 60an, Amerika dikejutkan dengan pembunuhan istri sutradara Roman Polanski dan pembunuhan LaBianca oleh kelompok Keluarga Manson yang dipimpin oleh Charles Manson. Keluarga Manson beranggotakan anak-anak muda yang berasal dari keluarga menengah dan tidak mempunyai sejarah kekerasan. Sebenarnya para pengikut Manson bukan tipikal orang-orang yang bisa melakukan pembunuhan, mereka adalah para perempuan muda yang cantik dan populer. Ada yang bekas seorang homecoming queen, ada yang akan menjadi biarawati dan ada yang disekolahnya termasuk anak bertalenta. Tapi inilah yang membuat Charles Manson menjadi terkenal, karena bisa memanipulasi anak-anak muda tersebut selain juga karena Charles Manson sendiri tidak terlibat langsung dengan pembunuhan yang dilakukan kelompok tersebut. Charles Manson didakwa atas dasar aturan pertanggung jawaban bersama, sehingga setiap anggota yang berkonspirasi bersalah atas kejahatan yang dilakukan oleh teman sesama konspiratornya karena kejahatan tersebut dilakukan demi tercapainya tujuan dari konspirasi tersebut .

Menurut testimoni pengikutnya, Manson menginginkan perang rasial apokaliptik secara global yang akan mengakhiri dunia. Pengikutnya tersebut mengaku tidak ingin ketinggalan dan ingin menjadi salah satu "survivor" dan menjadi bagian dari hal yang besar. Dia juga mengatakan bahwa ketika Manson menginginkan perang apokaliptik tapi ternyata hal tersebut tidak pernah terjadi, maka dia mulai aktif menciptakan kondisi seperti perang yang diinginkannya tersebut. Charles Manson tidak melakukan pembunuhan, tapi dia berhasil membujuk para pengikutnya bahwa hal tersebut harus dilakukan untuk tujuan dan misi dari kelompok. Dia benar-benar mendominasi orang-orang ini dan parahnya lagi mereka yakin Manson tidak bersalah, sehingga mereka tidak mau bersaksi atas kejahatan yang dia lakukan. Dia adalah keajaiban, dapat membaca pikiran dan mengerti segala sesuatu, sebuah jiwa yang murni dan menyenangkan kata pengikutnya tersebut.  Seperti pemimpin sekte sesat lainnya Charles Manson juga merasa dirinya adalah Yesus Kristus.

Yang mengejutkan adalah bagaimana para individual ini bisa menjustifikasi rasa sakit yang diderita orang lain atas nama sebuah tujuan kelompok mereka sehingga tidak bisa mengontrol perilaku mereka. Menurut pengikutnya tersebut, Manson juga menggunakan LSD dan menggunakannya untuk para korban yang ingin dijadikan pengikut. Tanpa diketahui korbannya, dia memakan makanan atau minuman yang sudah diberi LSD sehingga daya berpikirnya jadi meningkat dan terpacu. Manson juga berusaha memegang kendali dengan mendikte apa yang harus dikatakan pengikutnya. Pengujian kesetiaan dilakukan dengan cara fisik seperti berjalan merangkak di tempat umum, memotong rambut dan sebagainya. Ketika melihat dokumentasi dari Charles Manson, kita pastinya terpana bagaimana sekelompok perempuan muda dengan masa depan yang cerah bisa sangat setia terhadap seorang psikopat dan bagaimana dia memanipulasi dan mengontrol pengikutnya untuk melakukan pembunuhan pada orang yang bahkan tidak dikenalnya. Hal yang membuat kita berpikir juga mengenai bagaimana ketakutan dan kelemahan seseorang bisa menjadi pintu masuk agar dia dapat dicuci otaknya dan dibuat mati rasa. Ego individual dari pengikut ini sudah tidak ada dan tergantikan oleh tujuan Manson. Manson memang jauh lebih berbahaya karena hanya dengan dorongan dan motivasi dari nya dia bisa memanipulasi orang-orang yang bosan, gampang dipengaruhi, putus asa dan naif. Pengikutnya tersebut mengatakan Manson dapat mengisi kebutuhan seseorang, membuang rasa takut, mengisi ketidakcukupan. Bahkan mereka biasa berdiskusi berjam-jam dan Manson selalu menyarankan untuk tidak berpikir, menjadi seperti anak kecil seperti dirinya. (Mungkin maksudnya harus bertindak secara reflek tanpa perlu berpikir mengenai benar atau salah tindakan tersebut). Ketika ditanya mengenai pembunuhan yang dilakukan oleh teman-teman sekelompoknya, seorang pengikut Manson yang lain yang tidak melakukan pembunuhan mengatakan bahwa hal tersebut adalah sangat mengerikan, tapi dia yakin bahwa apa yang mereka lakukan adalah hal yang benar dan perlu. Salah satu pengikutnya yang ikut dalam pembunuhan mengatakan bahwa Manson selalu membuat waktu dapat dihilangkan, sehingga tidak ada yang namanya waktu, kami hidup saat ini juga.

Kemampuan Manson dalam memanipulasi para pengikutnya menjadi acuan para ilmuwan dalam eksperimen mereka untuk menyelami lebih dalam bagaimana seseorang bisa memanipulasi orang lain. Para ilmuwan berpendapat bahwa keinginan untuk menjadi bagian dari suatu kelompok terkadang melampaui kebenaran dan persepsinya sendiri, dan ini yang membuat seseorang dapat dimanipulasi. Didalam sebuah eksperimen diperlihatkan bagaimana seseorang pelan-pelan mengubah persepsinya yang benar mengenai sesuatu, menjadi mengikuti kemauan persepsi kelompok yang sebenarnya salah. Ketika teman-teman disekitarnya harus terus berkomplot memberikan hal yang salah, lama-kelamaan seseorang akan meragukan kebenaran dan mengikuti jalan teman-temannya yang salah tersebut. Dalam eksperimen tersebut, teror psikologis ternyata berhasil membuat seseorang menjadi konformis. Pemikiran kelompok menjadi lebih penting dari pemikiran individu (walaupun benar) dan pemikiran kelompok ini kemudian dapat dibangun diantara para anggota sebuah aliran. Inilah kekuatan sebenarnya dari Manson, yaitu kekuatan dari penyesuaian (kepatuhan) pemikiran. Manson bisa menangkap keinginan orang dan memainkannya untuk keuntungan dia.




Sebenarnya ada banyak lagi aliran sesat lainnya yang berakhir tragis seperti pembunuhan mutilasi oleh kelompok Adolfo Constanzo, seorang megalomania yang menggunakan ilmu hitam dan pengorbanan manusia, tapi gue ga bahas karena terlalu menyeramkan kalau membahas yang berilmu hitam (he3x).


Referensi:

You Tube channel gue.
http://en.wikipedia.org/wiki/Aum_Shinrikyo
http://en.wikipedia.org/wiki/Shoko_Asahara
http://en.wikipedia.org/wiki/Heaven's_Gate_(religious_group)


Selanjutnya gue akan bahas tuntas keempat aliran sesat tersebut diatas. Bersambung...

0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites Gmail More