My Facebook

not shown

Selasa, 16 Agustus 2011

Makanan Yang Cocok Untuk 'Just in Case'


Banyaknya musibah dan permasalahan yang terjadi di bumi kita akhir-akhir ini membuat kita berpikir bahwa sewaktu-waktu dapat saja giliran kita yang mendapat musibah. Kita ga pernah mengharapkan musibah datang atau memperkirakan kapan musibah datang, tapi mungkin kita bisa mempersiapkan mental dan fisik kita agar dapat melewati musibah dan bencana yang datang. Bukan dengan campur tangan menghindar atau menutup pintu untuk semua kemungkinan datangnya masalah dan bahaya, tapi mempersiapkan hal-hal untuk menghadapi masalah dan bahaya yang dapat sewaktu-waktu datang dimanapun dan kapanpun dan dengan siapapun kita berada.

Jangan sesumbar kita akan baik-baik saja karena berdasarkan pemikiran sudah berhasil mengidentifikasi dan menghilangkan sumber masalah. Padahal, ilmu yang kita miliki belum tentu cukup untuk memilah dan menilai sesuatu sebagai baik dan buruk, mana yang dapat mendatangkan masalah dan mana yang tidak. Ingat bahwa manusia adalah mahluk yang lemah, tapi setidaknya kita diberi satu karunia melebihi mahluk yang lain, yaitu akal pikiran. Pergunakanlah dengan bijak tanpa menjadi sombong dan berpikir bahwa kita dapat terhindar dari masalah dengan menuruti logika dan reasoning. Tawakal bukan berarti pasrah, dan ikhtiar bukan berarti intervensi berlebihan yang berbasis nalar dan logika. Sedia payung sebelum hujan, bukan pawang atau teknologi pengendali hujan.

Menyimpan makanan untuk cadangan apabila datang sesuatu hal yang tidak dikehendaki, saya rasa merupakan kebiasaan yang cukup bagus. Bukan intervensi berdasarkan kehebatan penilaian dan prediksi kita, tapi hanya sebuah tindakan persiapan "Just in Case" karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Kalau memang bisa berguna dikemudian hari mengapa tidak?

Berikut menurut gue beberapa makanan (dan minuman) yang bisa disimpan dan sangat berguna kalau supply makanan, gas dan listrik tiba-tiba macet atau terganggu-karena suatu sebab- beserta alasannya:

1. Bihun. Kenapa bihun dan tidak beras, mi atau sumber karbohidrat lainnya? Bihun sangat mudah dalam penyajian, tidak memerlukan banyak air dan sangat mudah menyerap air, serta sudah banyak macamnya (jagung dan beras).
2. Gula dan Garam. Siapa yang bisa tahan makanan hambar? Garam dan gula mempunyai jangka waktu lama untuk penyimpanan asal dilakukan pengemasan yang tepat. Gunakan beberapa butir beras untuk penyimpanan agar garam tidak mudah berair.
3. Air minum galon. Selalu sedia air minum untuk dikonsumsi, air minum adalah hal yang sangat vital.
4. Susu dan produk olahannya. Susu dalam karton atau kaleng harus selalu tersedia, apalagi kalau yang punya balita. Susu adalah sumber protein hewani yang tinggi yang dapat disimpan lama. Selain susu, ada produk olahannya yaitu butter kalengan dan keju kemasan yang dapat disimpan cukup lama.
5. Kecap. Beberapa orang hanya dengan memakan nasi dan kecap saja sudah merasa cukup enak dan kenyang. Kecap terbuat dari kacang kedelai dan merupakan sumber protein nabati yang baik.
6. Makanan dalam kaleng. Gue biasa menyimpan sarden dan kornet di lemari, soalnya kalau lagi malas belanja tinggal mengolah makanan siap saji tersebut. Makanan kalengan banyak yang dapat dikonsumsi secara langsung, untuk keadaan darurat, tentunya sangat bermanfaat.
7. Kurma atau kismis. Kurma atau kismis yang sudah dikemas dengan benar dapat disimpan lama. Selain mendapatkan manfaat buah-buahan, kurma dapat diolah oleh tubuh menjadi sumber energi.
8. Dark Coklat. Kadar cafein dalam coklat bisa membuat tubuh tidak cepat lelah. Coklat juga berfungsi sebagai anti-stress dan sumber energi yang baik.
9. Oatmeal. Oatmeal sangat mudah dalam penyajian dan sekarang sudah banyak dalam kemasan praktis berupa sachet dalam berbagai rasa.
10. Biskuit. Selain dapat sebagai cemilan, biskuit dapat membantu menahan lapar dan bisa langsung dikonsumsi. Dari pengalaman gue, biskuit adalah yang paling cepat menghilang dari lemari penyimpanan, soalnya gue selalu tergoda untuk mengintip dan mencicipi biskuit-biskuit tersebut ;) .

Dan untuk yang punya PRT, perlu diajarin biar ga memakai barang persediaan. Soalnya gue pernah kejadian dengan pembantu gue, mba Jas (namanya Jasini, udah dari SD ngikut gue, orangnya kecil tapi mau disuruh apapun, top deh pokoknya). Pas akhir bulan gue cek persediaan, kok kurangnya banyak, ternyata mba Jas ngirain persediaannya bisa dipakai untuk masak harian...yah, ngisi lagi deh.        

Sebenarnya penyimpanan makanan-makanan diatas bukan hanya untuk kepentingan darurat saja, tapi dapat pula untuk dipakai apabila ada tamu yang mendadak datang menginap sehingga membutuhkan makanan ekstra. Atau untuk para ibu ketika uang belanja sudah menipis dan harus memutar otak agar makanan masih bisa tersedia di meja.  

Pada akhirnya kita hanya bisa berdoa apabila ternyata musibah kemudian datang, semoga kita diberi ketabahan dan syukur-syukur bisa selamat dan dapat membantu yang lainnya dengan persiapan yang kita miliki.

Sekalian 17 agustusan gue ingin mengucapkan: Merdeka!
Eh iya, tahun ini ga ada lomba makan kerupuk kayaknya...sepi lomba deh...tapi, semoga tetap semangat!

Berkibarlah terus Sang Merah Putih!




0 comments:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites Gmail More