Kasihan sekali TKW kita selalu menjadi korban tanpa ada yang bisa bangkit untuk menolong mereka. Sulit mungkin kalau mengharapkan TKW kita bisa bangkit dari keterpurukannya ketika masalah yang di hadapi sebenarnya sistemik. Mereka menjadi TKW juga sebenarnya karena ingin mendapat pekerjaan yang layak. Ya, pekerjaan yang layak dan perlakuan yang layak. Mereka terancam tidak bisa mencari nafkah kalau tidak pergi ke luar negeri. Andaikan saja orang-orang di negeri ini sadar kalau ancaman terhadap seseorang adalah sebuah peringatan atau alarm untuk yang lain, dan bukan sebagai buah bibir. Peringatan kalau ada masalah yang tidak seharusnya ditutup-tutupi, masalah tersebut harus dihadapi dan dicari akar permasalahannya. Karena kalau peringatan tersebut tidak dihiraukan, lama-kelamaan masalah tersebut akan mengenai yang lain dan berkembang tidak terkendali. Sekarang Ruyati, lalu selanjutnya siapa?
Tapi tidak, solusi singkatpun diambil dan korbanpun berjatuhan. Tapi tetap saja pemerintah kita bersandiwara seakan-akan problemnya akan selesai dengan mudah. Yah seperti biasa, terlupakan oleh waktu dan diambil hikmahnya. Sekarang gue mau tanya, apakah sandiwara yang seperti Ruyati yang diinginkan oleh Allah SWT? Hanya sandiwara yang bisa menutupi ketidaksempurnaan dengan sempurna. Sandiwara yang dipaksakan oleh para pencari kesempurnaan hidup.
Sudah banyak nyawa melayang karena hal ini, kalau memang ingin bangkit dari keterpurukan, bukankah sandiwaranya harus diakhiri dan mengambil kendali atas masalah?
4 comments:
bener, susah susah brangkat malah begitu
daftar itu semakin hari semakin panjang. Dan anehnya peminatnya terus membludak. Anehnya juga para pemegang kebijakan lebih sering diamnya.
*menghela napas saaaaangggaaaatttt panjang fiuh!
@dhila13 biar lebih relax cek youTube channel gue, banyak musik bagus tuh utk didengar.
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.